Kamis, 01 November 2018

Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam istilah Bahasa Jawa


                                                                                                                        Perkuliahan ke 4

assalamualaikum tementemen semua yuk simak materi perkulihan ke 4 dari bapak anik pada hari selasa tanggal 30 okt 2018


Pemikiran ki hajar dewantara. Istilah dalam bahasa jawa.       

a. Tetep, antep, mantep

b.      Ngandel, kendel, bandel

c.       Neng, ning, nung, nang
 Pembahasan :

a.       Tetep, antep, mantep
Berangkat dari keteguhan berfikir / ketetapan berpikir,Pemikiran merupakan perasan dari akal, alatnya bernama akal, obyek yang ingin diperas namanya pemikiran. Mau mendapatkan ampas atau sari pemikiran itu tergantung kita yang mengolahnya.Kasus banser bakar bendera tauhid, orang sibuk membela symbol meributkan symbol (symbol masjid, gereja, iluminati) orang diberikan kecerdasan untuk mengenal berbagai macam symbol.Cara mengelola pemikiran, harus punya sudut pandang, revolusi pandang/ gaya pandang, energy pandang.Ada akal yang bereda/ bertempat tinggal di dalam hati. Filosofi barat : John Lock, Socrates tentang psikologi. Akal atau kognisi memiliki beberapa tokoh dunia Jean Piaget, Bruner, Vigotsky, sangkut pautkan teorinya.

Seharusnya meminimalisir kekurangan dalam model, metode, bukan saling meyalahkan, kita bukan seperti organisasi-organisasi dunia (WHO, UNICEF, UNESCO dll) yang saling menyalahkan satu sama lain.Dulu anggapan bahwa mengkudu beracun, sekarang mengkudu dijadikan obat. Sama dalam dunia pendidikan, dengan saling menjelek-jelekkkan, maka lahirlah PPG (guru merupakan profesi)Ada data yang mengatakan indonesiankekurangan guru tapi ada data dari kompas bahwa Indonesia kelebihan guru. Faktanya, belum tentu keduanya benar.Fenomena yang terjadi gunung meletus, gempa bumi, jangan berfikir negative, cukup memandanng bahwa hal tersebut merupakan cara Allah yang untuk menadili seadil-adilnya (jangan menganggap itu adalah azab dari Allah) ada hikmah dari misal gurung meletus awalnya memang menimbulkan kesedihan akan tetapi setelah terjadinya gurung meletus warga berebut pasir dan material lain, itu merupakan rahmat, ingat itu bukan azab.Tetep, antep, mantep, keteguhan berfikir, kualitas tergantung pandangan (istiqomah), jika istiqomah maka akan menimbulkan kualitas yang mateb/baik.

 b.      Ngandel, kendel, bandel
Percaya akan memberikan pendirian yang tegak

Ø  Bandel jangan disalah artikan nakal, bandel disini adalah kokoh/ tidak mudah rapuh mentalnya (tawakal)


Ø  Kita harus punya sifat ngandel dan bandel. Nanti kendel dan bandel akan mengikuti sendiri


Ø  Olahraga, mengapa hanya raga yang diolah, mengapa tidak pernah olah rasa ? dimana arti pendidikan jasmani dan rohani ? manusia di Indonesia tidak pernah diajarkan olah rasa oleh karena itu agak terbelakang


Ø  Padahal jangan memandang orang dari jasmaninya/raganya . ada ilmuan yang cacat secara raga tapi sangat pintar. Ingat jangan jadikan raga sebagai patokan     


c. Neng, ning, nung, nong


Neng = bahwa air diapa-apakan akan tetap bening. (ketenangan didatangkan dari hati suci pikiran, perasaan, batin)Ning = ruang/ panggon Nabi Nuh, nabi yang banyak nangisnya (marah, rasa)Gampang perasa. Suatu saat nabi Nuh bertemu dengan anjing yang kurus, kakinya kerempeng gudik, bermata julid. Dan kemudian ditanya mengapa anjing kau bisa begitu? Kemudian anjing menjawab, mengapa kau menhinaku. Kau menghinaku apa menghina yang menciptakan aku? Seketika itu pula Nabi Nuh terharu.

LINK terkait tema yang sama :