Perkuliahan ke 4
assalamualaikum tementemen semua yuk simak materi perkulihan ke 4 dari bapak anik pada hari selasa tanggal 30 okt 2018
Pemikiran
ki hajar dewantara. Istilah dalam bahasa jawa.
a. Tetep, antep, mantep
b. Ngandel, kendel, bandel
c. Neng,
ning, nung, nang
Pembahasan
:
a. Tetep,
antep, mantep
Berangkat
dari keteguhan berfikir / ketetapan berpikir,Pemikiran
merupakan perasan dari akal, alatnya bernama akal, obyek yang ingin diperas
namanya pemikiran. Mau mendapatkan ampas atau sari pemikiran itu tergantung
kita yang mengolahnya.Kasus
banser bakar bendera tauhid, orang sibuk membela symbol meributkan symbol (symbol
masjid, gereja, iluminati) orang diberikan kecerdasan untuk mengenal berbagai
macam symbol.Cara
mengelola pemikiran, harus punya sudut pandang, revolusi pandang/ gaya pandang,
energy pandang.Ada
akal yang bereda/ bertempat tinggal di dalam hati. Filosofi barat : John Lock,
Socrates tentang psikologi. Akal atau kognisi memiliki beberapa tokoh dunia
Jean Piaget, Bruner, Vigotsky, sangkut pautkan teorinya.
Seharusnya
meminimalisir kekurangan dalam model, metode, bukan saling meyalahkan, kita
bukan seperti organisasi-organisasi dunia (WHO, UNICEF, UNESCO dll) yang saling
menyalahkan satu sama lain.Dulu
anggapan bahwa mengkudu beracun, sekarang mengkudu dijadikan obat. Sama dalam
dunia pendidikan, dengan saling menjelek-jelekkkan, maka lahirlah PPG (guru
merupakan profesi)Ada
data yang mengatakan indonesiankekurangan guru tapi ada data dari kompas bahwa Indonesia
kelebihan guru. Faktanya, belum tentu keduanya benar.Fenomena
yang terjadi gunung meletus, gempa bumi, jangan berfikir negative, cukup
memandanng bahwa hal tersebut merupakan cara Allah yang untuk menadili
seadil-adilnya (jangan menganggap itu adalah azab dari Allah) ada hikmah dari misal
gurung meletus awalnya memang menimbulkan kesedihan akan tetapi setelah
terjadinya gurung meletus warga berebut pasir dan material lain, itu merupakan
rahmat, ingat itu bukan azab.Tetep,
antep, mantep, keteguhan berfikir, kualitas tergantung pandangan (istiqomah),
jika istiqomah maka akan menimbulkan kualitas yang mateb/baik.
b. Ngandel,
kendel, bandel
Percaya
akan memberikan pendirian yang tegak
Ø Bandel jangan disalah artikan nakal, bandel disini adalah kokoh/ tidak mudah rapuh mentalnya (tawakal)
Ø Kita harus punya sifat ngandel dan bandel. Nanti kendel dan bandel akan mengikuti sendiri
Ø Olahraga, mengapa hanya raga yang diolah, mengapa tidak pernah olah rasa ? dimana arti pendidikan jasmani dan rohani ? manusia di Indonesia tidak pernah diajarkan olah rasa oleh karena itu agak terbelakang
Ø Padahal jangan memandang orang dari jasmaninya/raganya . ada ilmuan yang cacat secara raga tapi sangat pintar. Ingat jangan jadikan raga sebagai patokan
c. Neng, ning, nung, nong
Neng = bahwa air diapa-apakan akan tetap bening. (ketenangan didatangkan dari hati suci pikiran, perasaan, batin)Ning = ruang/ panggon Nabi Nuh, nabi yang banyak nangisnya (marah, rasa)Gampang perasa. Suatu saat nabi Nuh bertemu dengan anjing yang kurus, kakinya kerempeng gudik, bermata julid. Dan kemudian ditanya mengapa anjing kau bisa begitu? Kemudian anjing menjawab, mengapa kau menhinaku. Kau menghinaku apa menghina yang menciptakan aku? Seketika itu pula Nabi Nuh terharu.
LINK terkait tema yang sama :
17. https://ikhanuradventure.blogspot.com/2018/11/reportase-filsafat-pendidikan-pertemuan.html
18. Irma Anggraeni Aida (15120074)
19. Yasinta Juwita Permarasari (15120071)
18. Irma Anggraeni Aida (15120074)
19. Yasinta Juwita Permarasari (15120071)